Friday, July 12, 2013

Ormed Bertubi-tubi

Hari ke-3

Catatan santri PPM 7, pengalaman berkesan selama masa orientasi dan diklatsar...

<---->
<---->
<---->

Hari ke-3, sungguh menegangkan. Kegiatan yang membuat adrenalin naik, bernama ORMED, Orientasi Medan.

Mendaki gunung, melewati lembah. Bersama teman, berpetualang.

Sa'i dari asrama, terus melewati gerlong atas, naik, naik, terobos perkampungan, ada lembah.

Suara gemericik air, tersapu angin. Di depan kami, ada sungai.

Turunlah, satu demi satu, kaki-kaki memijak. Kami harus, lawan arus.

Arus sungai begitu deras, cukup sulit buat kami berjalan.

Tapaki anak sungai, yang terbelah oleh air terjun.

Kegunaan jatuh dari ketinggian 25 meter kemarin, terasa.

Menggunakan alat bantu turun dari ketinggian yang hampir sama, lawan takut, cemas dan was-was.

H2N: hadapi, hayati, nikmati.


Semua ikut andil, laki dan perempuan. Jika selesai, kami menunggu di bawah. Masih area sungai.

Menyuarakan ikrar DT: TEKAD KEHORMATAN.

Perjalanan dilanjutkan, masih melawan derasnya aliran sungai. Kaki-kaki ini terasa didorong, membalik ke belakang.

Sesampainya di tujuan pertama, yaitu grojogan. Air terjun yang lebih besar dan gila.

Kami diminta berenang. Ya, berenang. Renang di bawah kucuran, bahkan hantaman bertubi, dari derasnya air yang jatuh.

Dalam.
Terenyuh.

Saat semua 'mencicip', barulah kami meninggalkan medan perairan satu ini. Melangkah dalam gigil dingin, tak buat kami lunglai. Tak.

Medan berikutnya lebih ekstrem. Gang lumpur! Kami merayap, merangkak hingga ujung.

Dekil,
bau,
lengket,
kotor.

Tidak cukup menggambarkan keadaan.

###

Syal, kami kenakan di kepala, 'tuk tutupi mata. Kami dalam kondisi demikian, terus berjalan.

Indera penglihatan tiada lagi digunakan, yang selanjutnya dipandu indera pendengaran. Mendengarkan gema suara komandan.

Kami dibawa ke tempat yang belum diketahui, tempat ditempanya kepekaan kami.

Mawas diri, renungi diri, mengaca diri, muhassabah diri.

Apa makna dibalik semua ini?

Dosa. Satu dosa, menempel di badan. Jika wujudnya lumpur, maka jadilah seperti ini. Lumpur di badan.

Tanah kotor bercampur air buangan dan tak sedap. Bau anyir. Menyerbak ke penciuman, dijauhi orang kemudian.

...........

Ingatkah dosa kita?

...........

Ingatkah kita pada orangtua?

*
*

*
*

*
*

Hari keempat, dipakai kami seharian 'tuk lengkapi perbekalan. Setelah lengkap, barulah beranjak.

Go to Gunung Cicanggeul.

***
***

Hari kelima dan keenam? Simak di tulisan berikutnya.

No comments:

Post a Comment